
Kendari, Sulawesi Tenggara – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Kendari mengalami kerusakan kendaraan setelah mengisi bahan bakar Pertalite di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota tersebut. Ketua Konsorsium Lembaga Swadaya Masyarakat (KSM) Sultra, Nursalim , angkat bicara menanggapi kejadian ini.
Nursalim menyatakan bahwa kerusakan yang dialami oleh ratusan kendaraan ojol tersebut diduga kuat disebabkan oleh Pertalite oplosan yang dijual di beberapa SPBU di Kendari. “Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Ratusan pengemudi ojol yang menggantungkan hidup mereka pada kendaraan tersebut kini mengalami kesulitan akibat kerusakan yang terjadi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nursalim menyoroti pernyataan Ketua Hiswana Migas yang terkesan menutupi fakta terkait dugaan Pertalite oplosan ini. “Pernyataan Ketua Hiswana Migas yang terkesan menutupi fakta sangat kami sayangkan. Kami mendesak agar Hiswana Migas bersikap transparan dan bertanggung jawab atas kejadian ini,” tegasnya.
KSM Sultra mendesak pihak-pihak terkait, termasuk Pertamina dan aparat penegak hukum, untuk segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus ini. “Kami meminta agar dilakukan uji laboratorium terhadap sampel bahan bakar dari SPBU yang diduga menjual Pertalite oplosan. Pelaku yang terbukti melakukan pengoplosan harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Nursalim.
Selain itu, KSM Sultra juga mendesak agar para pengemudi ojol yang kendaraannya mengalami kerusakan akibat Pertalite oplosan mendapatkan kompensasi yang layak. “Kerusakan kendaraan ini berdampak besar pada penghasilan para pengemudi ojol. Kami meminta agar pihak-pihak terkait memberikan kompensasi yang adil,” tambahnya.
KSM Sultra menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan bagi para pengemudi ojol yang menjadi korban.
Editor : Rizky